Thursday, May 3, 2012

Akankah Neutrino Menggugurkan Einstein?


Adanya partikel yang bisa bergerak melebihi kecepatan cahaya tampaknya semakin bisa dibuktikan. Laboratorium Organisasi Eropa untuk Riset Nuklir (CERN) baru saja melakukan eksperimen ulang tentang kecepatan gerak neutrino.
Hasil eksperimen tentang pengukuran kecepatan neutrino pertama kali diumumkan September 2011 lalu. Hasil menunjukkan bahwa neutrino bergerak 20 per 1 juta lebih cepat dari kecepatan cahaya. Para ilmuwan melakukannya dalam program Oscillation Project with Emulsion-tRacking Apparatus (OPERA), dengan cara menembakkan neutrino dari laboratorium CERN di Jenewa ke Gran Sasso National Laboratory, Italia, menempuh jarak 730 kilometer di kedalaman 1400 meter di bawah tanah.
Hasil penelitian itu membuat geger karena selama ini dunia fisika meyakini, sesuai pendapat Albert Einstein, bahwa tak ada partikel yang bergerak melebihi kecepatan cahaya yang sebesar 299.792 kilometer per detik atau dibulatkan menjadi 300.000 km per detik. Beberapa kalangan ilmuwan menanggapi skeptis.

Cahaya Bisa Menghasilkan Daya Angkat

Para ilmuwan menciptakan foil cahaya yang dapat mendorong obyek-obyek kecil ke samping. Cahaya difungsikan untuk menghasilkan tenaga yang sama yang membuat pesawat udara terbang, seperti yang ditunjukkan oleh studi baru.

Dengan desain yang tepat, aliran seragam cahaya mendorong obyek-obyek yang sangat kecil seperti halnya sayap pesawat terbang menaikkan tubuh pesawat ke udara.

Ini Persamaan Lalat dan Manusia

Lalat tsetse betina hanya memproduksi satu telur dalam satu waktu. Larva dari spesies ini menetas dalam perut induknya. Setelahnya, induk memberi larva makanan berupa senyawa serupa susu.

Kini, peneliti melaporkan bahwa susu pada lalat tsetse memiliki enzim yang disebut sphingomyelinase atau smase. Enzim ini juga dijumpai pada mamalia dan manusia.

Hujan Asam


Bandung dihantui bahaya hujan asam. Tingginya pencemaran udara berbagai macam hal seperti pembuangan gas emisi transportasi dan industri, meningkatkan ph air hujan. Dari normal dan bersifat basa sekitar 5,6 bisa menurun drastis dan asam hingga 4,5. Menurut Kepala Pusat Pemanfaatan Sains Atmosfer dan Iklim Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), Thomas Djamaluddin, di Bandung, Rabu (22/10), di wilayah Bandung dan sekitarnya, indikasi timbulnya hujan asam bisa dilihat dari munculnya bekas sulfat berwarna hijau pada patung tembaga di beberapa tempat.
       Hujan asam menyebabkan banyak dampak negatif bagi lingkungan seperti misalnya kanker kulit, dapat menyebabkan besi berkarat, dan menyebabkan tumbuhan mati apabila terkena hujan asam karena pH dari air hujan asam terlalu itnggi sehingga dapat mematikan enzim-enzim dalam tumbuhan tersebut mati.Peristiwa hujan asam dapat dicegah dengan cara mengurngi jumlah polusi udara seperti asap dari pabrik-pabrik serta asap kendaraan bermotor.

Seleksi SNMPTN

JAKARTA - Dari 57.267 kursi yang dipersiapkan oleh perguruan tinggi negeri (PTN) di seluruh Indonesia melalui jalur undangan Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN), hanya 46.706 terisi. Ada selisih sekira 10 ribu bangku kosong. Ketua Pelaksana SNMPTN 2011 Herry Suhardiyanto menjelaskan, selisih tersebut disebabkan karena daya tampung yang disediakan ternyata lebih besar dari pendaftar jalur undangan yang memenuhi kualifikasi. "Ini hanya masalah eligibiliats yang ditetapkan panitia. Kuota yang ditetapkan merupakan prediksi. Ternyata, setelah diseleksi sesuai persyaratan yang ditetapkan panitia, jumlahnya justru berlebih," kata Herry di gedung Kemendiknas. Seleksi SNMPTN jalur undangan dilakukan dua tahap. Seleksi pertama dilakukan PTN pilihan pertama terhadap tiga program studi siswa.